Komponen dasar semiotika dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Signifier (penanda) dan signified (petanda)

Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (siginified). Dengan kata lain, ‘petanda’ adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang bermakna. Jadi ‘penanda’ adalah aspek material dari bahasa, apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca serta memiliki makna.

Film merupakan salah satu penerapan semiotika dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihatnya di televisi ataupun smartphone yang selalu kita bawa.

Semiotika Film

Film merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis struktural atau semiotika. Film dibangun dengan tanda semata-mata. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem, tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis, rangkaian gambar dalam film menciptakan imaji dan sistem penandaan. Karena itu bersamaan dengan tanda-tanda arsitektur, terutama indeksikal, pada film terutama digunakan tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. Gambar yang dinamis dalam film merupakan ikonis bagi realitas yang dinotasikannya.

Film pada umumnya dibangun dengan banyak tanda. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan. Yang paling penting dalam film adalah gambar dan suara. Sistem semiotika yang lebih penting dalam film adalah digunakannya. Tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. Dalam salah satu penelitian permulaan mengenai gejala film yang berorientasikan semiotika. Disini tentunya harus dibedakan antara suara yang langsung mengiringi gambar (kata-kata yang diucapkan, derit pintu, dan sebagainya) dan musik film yang mengiringinya. Suara, sama dengan gambar, merupakan unsure dalam cerita film yang dituturkan dan dapat disebutkan, dikatagorisasikan dan dianalisis, dengan cara yang juga sebanding. Suara, sebagai tanda, terjalin sangat erat dengan tanda gambarnya. Suara, sebgai tanda, terjalin sangat erat dengan tanda.gambarnya. Suara bersama tanda gambarnya membentuk tanda-tanda kompleks. Karena realitas yang ditampilkan, seluruhnya atau sebagian, tidak hanya mirip, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan realitas kita. Sebetulnya, tanda-tanda film itu melakukan sesuatu yang tidak jauh berbeda dengan roman atau novel. Semiotika secara etimologi berasal dari kata Yunani semeione, dalam bahasa Inggris sign, dan dalam bahasa Indonesia adalah lambang atau simbol. Secara sederhana, semiotika dapat disebut sebagai studi tentang simbol-simbol atau dalam istilah Daniel Chandler “the study of signs” (Chandler) Simbol dalam konteks semiotika, biasanya dipahami sebagai a sign which is determined by its dynamic object only in the sense that it will be so interpreted (suatu lambang yang ditentukan oleh objek dinamisnya dalam arti ia harus benar-benar di interpretasi). Dalam hal ini, interpretasi dalam upaya pemaknaan terhadap lambang-lambang simbolik melibatkan unsur dari proses belajar dan tumbuh atau berkembangnya pengalaman serta kesepakatan-kesepakatan dalam hidup. Semiotika adalah studi mengenai tanda (sign) dan simbol yang merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tanda adalah segala sesuatu warna, isyarat, kedipan mata, objek, rumus matematika, dan lain-lain yang merepresentasikan sesuatu yang lain darinya.

Tradisi semiotika mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan, dan sebagainya yang berada di luar diri. Studi mengenai tanda tidak saja memberikan jalan atau cara dalam mempelajari komunikasi, tetapi juga memiliki efek besar pada hampir setiap aspek (perspektif) yang digunakan dalam teori komunikasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Objek kajian semiotik pada lukisan orangutan karya Marco Abhimantra dan Merel van Den Berg

Review penilitian kajian seni rupa dan desain